Mengenai Saya

Foto saya
Merupakan "Community Spot" yang menjadi wadah bagi seluruh community yang ada buat sekedar ngumpul2, sharing ilmu en info apa aja, dan yang utama Silaturahim

Minggu, 17 Juli 2011

3LC "More than just Learning"

“In Successful company is to develop human resources through learning process adaptation”




Kondisi bisnis saat ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu meningkatkan daya saingnya agar tetap eksis dan memenangkan persaingan bisnis. Kunci utama meningkatkan daya saing perusahaan adalah dengan peningkatan kompetensi SDM. Sertiap karyawan dalam perusahaan harus mampu:

·         Meningkatkan performansi pada jobnya saat ini
·        Beradaptasi terhadap perubahan tuntutan dan tantangan pekerjaan yang akan datang
·         Mempersiapkan langkah karir berikutnya
·         Mendukung peningkatan performansi perusahaan

3LC telah memiliki pengalaman dengan memberi dukungan kepada PT. Telkom Indonesia, Tbk. Dalam peningkatan performansi daya saing melalui support penyelenggaraan pelatihan di Telkom Learning Center Area Kawasan Timur Indonesia sejak 16 Oktober 2001. Dengan pengalaman tersebut kami menawarkan jasa training consultant meliputi: Training dan In House Training dengan fasilitator yang telah berpengalaman di bidangnya.
Adapun bidang training yang kami sediakan antara lain:

  • Manajemen Strategis
  • Manajemen Umum
  • Pengembangan Organisasi
  • Kepemimpinan
  • Pemasaran & Penjualan
  • Manajemen Proyek
  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Pengembangan Pribadi
  • Pengembangan Bisnis
  • Customer Service
  • Manajemen Pengadaan
  • Transformasi Budaya Perusahaan
  • Finance & Banking
  • IT Service & Development
  • Outbound & Team Building
  • Government & Public Service

Selain itu untuk membantu perusahaan anda  dalam memperoleh tenaga yang professional, kami siap membantu anda melalui trainee manajemen program.

Untuk informasi hubungi:
1. Jaspar Hasudungan                         0411-5053334
2. Sumadi                                            0411-2818833
3. Patrick A. T. Tenda                         0411-5068555
4. Hafid Kadir                                                0813 43865250

Kantor  Lumba-Lumba Learning Center (3LC)
Jl. AP. Pettarani No. 4 Makassar 90221

T (0411) 854100 Ext. 26
F (0411) 852418
Email: lllcmakassar@gmail.com

Café TIME – Community Spot, must be Fun

Cafe Time in 3D

Banyaknya café-café yang menjamur di berbagai tempat khususnya di kota Makassar terkadang membuat kita salah pilih. Beberapa café bahkan belum mempunyai konsep yang matang sehingga membuat para pembeli kecewa. Berbeda dengan café-café lainnya, Café TIME yang direncanakan akan launching akhir agusutus 2011 nanti akan menawarkan sesuatu yang berbeda. Seperti apa konsep tema yang diusung oleh café yang berbasis komunitas dan teknologi informasi ini?, berikut ulasannya.

Dengan mengusung tema “Community Spot” , Café TIME yang berada di bilangan jalar transportasi primer kota Makassar, Jl. AP. Pettarani diprediksi akan ramai oleh pengunjung karena lokasi yang sangat strategis dan keunikan konsep yang ditawarkan oleh management kafe tersebut, khususnya dari segi service dan menu yang ditawarkan. Dilengkapi oleh sarana Free WiFi yang berbasis jaringan broadband Speedy dari PT. Telkom Indonesia membuat kenyamanan layanan akses internet bagi pengunjung. Lokasi yang Sangat strategis yaitu bersebelahan dengan hotel Clarion Makassar dan Rumah Makan Paotere yang menjadi Landmark kawasan jalan pettarani saat ini.


For All Community,,We are Here..We Are Waiting..

Nama Café TIME sendiri sebenarnya mengadopsi singkatan dari plaform layanan produk PT. Telkom Indonesia yaitu: Telekomunikasi-Informasi-Multimedia-Edutainment, nama TIME juga dipilih karena terinspirasi dari tujuan awal dari visi dan misi kafe ini yaitu sebagai wadah bagi para pelaku komunitas di Makassar khususnya untuk bisa saling berkomunikasi, berbagi informasi, ngobrol hangat tentang issue hangat saat ini, serta menjadi sarana edukasi (pendidikan) yang bersifat menghibur, tentunya dengan media relaksasi menú kopi original yang akan membuat para pengunjung lebih relax dan lepas, Sehingga ada nilai tambah bagi pengunjung ketika mereka selesai berkunjung ke kafe ini.


Café TIME sendiri dapat berarti café yang sesuai perubahan waktu, akan terus berinovasi dalam hal konsep layanan, sajian menu dan pemenuhan kebutuhan komunitas saat ini. Menu yang nantinya ditawarkan oleh café yang juga mengusung program “GO GREEN & CLEAN” ini, selain kopi susu (kopsus), Cappucino, soft drink bersoda, juga menyajikan minuman juice (Jus)  buah organik yang tentunya bebas dari bahan kimia yang bersifat toxic. Seperti : Jus Alpukat, Jus Apel, Jus Sirsak, Jus Durian, dan Orange Juice. Untuk menu makanan yang disajikan tidak terlalu banyak variasi karena konsep café yang diaplikasikan dimana tidak berfokus pada menu makanan tapi lebih kevariasi minuman dan makanan ringan, Namur begitu kualitas citarasa dan improvisasi lezat pada menú makanan menjadikan menú biasa menjadi lebih unik dan menggoda selera seperti: Mi Goreng Special, Nasi Goreng Special, Bakso, Nasi Ayam Lalapan, serta sajian roti bakar dan goreng-gorengan. Semua menu yang disajikan dijaga kebersihan dan kualitasnya dan diolah oleh koki yang berpengalaman di bidang sajian menu café.



Sajian Khas cafe TIME

Cafe yang direncanakan Launching di bulan Agustus 2011 ini akan buka mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 10.00 malam. Awal mula berdirinya cafe yang di-support atas kerjasama antara pihak manajemen café dengan PT. Telkom Indonesia khususnya divisi layanan Speedy dan Flexi, selain dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan kuliner dan public spot di kota Makassar khususnya kawasan perkantoran di bilangan jalan Andi Pangeran Pettarani, juga karena alasan utama café TIME sebagai sarana sharing bagi para anggota komunitas manapun di Kota Makassar (Community Spot) sekaligus mengambil peran dalam sosialiasi “Telkom Go Green & Clean” untuk menciptakan langit dan bumi yang bersih.
Pengelolaan café untuk tahap awal dikelola oleh resource koperasi karyawan Learning Center Area-VII KTI

Selain tempat yang nyaman bagi pengunjung, menu-menu yang variatif yang menjadi andalan cafe ini. Kru cafe yang berjumlah 3 orang dan 1 orang manajer sebagai kaptennya selalu berusaha memberikan pelayanan tepat dan cepat bagi para pengunjung. Tak kurang dari belasan item menu makanan yang ditawarkan, dan semua menu menggunakan sayuran dan bahan-bahan organik yang sehat. Antara lain: Ayam/Bebek Goreng atau bakar Lalapan, sandwich special, potato fries, dan sebagainya. Menu ringan khas café TIME. 

Selain itu Anda juga bisa menikmati “special promo today/ this week” ditiap minggu atau di tiap harinya yang artinya akan ada promo penawaran special bagi para pengunjung khususnya pada hari-hari besar keagamaan, seperti menu khusus buka puasa di bulan Ramadhan, diskon khusus bagi anggota komunitas tertentu, atau sajian gratis untuk pengunjung yang merayakan ulangtahun pada hari itu, dan promo menarik lainnya.

Selain menú makanan yang disajikan, berbagai variasi menu minuman juga bisa Anda dapatkan disini. Masih dengan sajian yang variatif dan unik, lebih dari 25 item menu minuman bisa Anda pilih. Namun minuman yang menjadi andalannya adalah aneka macam minuman kopi seperti Coffee Latte, Cappucino, Mochaccino dan lain sebagainya. Istimewa-nya minuman berbahan kopi ini terletak pada kopi-nya. Karena kopi yang dipilih adalah kopi Arabica dan Robusta yang berkualitas tinggi dalam hal citarasa.

Café TIME juga telah menyiapkan beberapa spot untuk beriklan yang representatif bagi corporate atau institusi yang ingin memasarkan produk dan jasanya. Selain itu disediakan juga “Pojok Info” dimana berbagai informasi bisa ditemukan dan ditempatkan disini. Dari info seputar lowongan kerja, jadwal acara sebuah komunitas, event-event social lainnya yang bersifat non profit. dan semuanya GRATIS.  

Dengan berbagai kontent dan konsep yang diterapkan di cafe ini, tentunya pengunjung tak perlu ragu lagi untuk dapat menikmati suasana yang menyenangkan dan hidangan yang lezat. Dan diharapkan bisa menghilangkan kepenatan pengunjung yang segmentasinya sebagian besar adalah pekerja kantoran. Nikmati suasana menú kafe berkualitas dan kenyamanan browsing/ surfing Internet dengan akses cepat dari Speedy “Lead your life” sehingga pengunjung yang ingin download/upload serta streaming video, tidak perlu khawatir akan kualitas akses Internet di café TIME. Nantikan Launching Café TIME di bulan Agustus 2011, dan jangan lupa untuk bergabung di komunitas café TIME lewat facebook dan twitter di cafétime.mks@gmail.com serta perkaya wawasan kita dengan terus menyimak artikel-artikel dari blog khusus café TIME. (myuta)

“café Time… Community Spot must be Fun..” 



Sirsak Ratu : Bisnis Penjualan Bibit yang sangat menguntungkan

Sirsak Ratu


Memiliki rasa lebih manis serta memiliki bentuk buah yang lebih besar, Buah Sirsak Ratu menjadi salah satu buah kesehatan favorit saat ini. Tak hanya rasa buahnya saja yang manis, usaha pembibitan buah sirsak ratu juga menguntungkan. Salah seorang pembudidaya mengaku memperoleh omzet Rp 29 juta per bulan. Sepintas buah sirsak Ratu tidak ada bedanya dengan jenis sirsak biasa yang ada di pasaran. Namun, tanaman buah yang datang dari kawasan Amerika Selatan bernama Latin Annona muricata ini memiliki keunggulan dalam segi rasa dan ukuran.Sirsak ratu memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan sirsak biasa dan merupakan jenis varietas unggul. Tak hanya buahnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi, bibit pohon sirsak ratu juga memiliki harga jual cukup tinggi. tidak cuma para petani buah yang memburu bibit sirsak ratu ini, para kolektor buahpun juga mencarinya.

Bibit tanaman sirsak ratu diperoleh dengan sistem okulasi yaitu teknik penempelan mata tunas. Harga jual tiap bibit bervariasi tergantung dari ukuran masing pohon. U
ntuk ukuran 20 sentimeter (cm) hingga 50 cm, harganya mulai Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Harga ini relatif lebih tinggi dibandingkan bibit sirsak biasa. Sedangkan harga jual buah sirsak ratu mencapai dua kali harga sirsak biasa dimana sirsak biasa dijual sekitar Rp. 3.500–Rp 4.000 per kilogram.

Pasar bibit buah sirsak ratu sudah menyebar keberbagai wilayah di Indonesia dari pulau Jawa hingga ke pulau Sulawesi. Dengan pasar yang luas itu, tak heran jika omzet yang diperoleh jika kita menemuni bisnis bibit sirsak ratu saja bisa sampai 30 juta per bulan.

Omzet yang didapatkan dari penjualan bibit buah sirsak ratu juga besar, mencapai Rp 18 juta hingga Rp 24 juta tiap bulan.hal ini dikarenakan buah sirsak sudah terkenal memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan kadar kolesterol bahkan dipercaya bisa mengobati kanker.

Bisnis bibit sirsak Ratu sangat menguntungkan, Selain tidak membutuhkan tempat yang luas, penjualan bibit juga tidak bergantung musim berbuah. Bibit-bibit itu dijual dengan harga bervariasi. Untuk bibit buah sirsak ratu yang siap tanam berukuran 30 cm dibanderol dengan harga Rp 17.500. Sedangkan bibit dengan tinggi 20 cm ditawarkan seharga Rp 12.500 per tanaman. Dari berbagai ukuran bibit yang dijual, bibit dengan ukuran tinggi 20 cm paling laku di pasaran. (Myuta)

Minggu, 10 Juli 2011

Perkembangan Bisnis "Starbucks" Cafe



Pada 1983, Howard Schultz yang baru setahun bergabung dengan Starbucks, melakukan lawatan bisnis ke Milan, Italia. Dia kesengsem dengan gaya warung-warung kopi di sana, yang menyediakan kehangatan tempat ngobrol, selain berjualan kopi dan espresso yang telah kondang.
Kembali ke Seattle, Schultz mengusulkan Starbucks menirunya. Dalam benaknya, warga Amerika Serikat (AS) pasti menyukai warung-warung kopi seperti itu. Tapi, trio guru bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegel, dan penulis Gordon Bowker, yang mendirikan Starbucks pada 1971, tak setuju.

Howard Schultz
Alasannya, ide memasukkan bisnis minuman akan menjauhkan perusahaan itu dari fokus utamanya: berdagang biji kopi olahan kualitas tinggi dan peralatan pengolah kopi. Lagi pula, menurut mereka, orang minum kopi ya di rumah.
Schultz, yang begitu yakin dengan idenya, akhirnya keluar dari Starbucks dan mendirikan jaringan warung kopi Il Giornalle pada 1985. Rupanya, pada 1987, trio Baldwin-Siegel-Bowker menyerah dan menjual Starbucks. Dengan bantuan beberapa investor lokal Schultz mendapatkan perusahaan itu. Selanjutnya, Schultz mengubah nama warung-warung kopinya menjadi Starbucks.


Singkat cerita, sampai akhir Maret 2008, Starbucks punya lebih 16.226 outlet di seluruh dunia. Jumlah pegawainya 172.000, dengan total aset US$5,343 miliar dan pendapatan bersih US$72,64 juta (2007). Malah, Starbucks kini punya beberapa anak perusahaan: Tazo Tea Company, Seattle’s Best Coffee, Torrefazione Italia, Hear Music dan Ethos Water.
Schultz, yang lahir pada 19 Juli 1953, dibesarkan di permukiman miskin Brooklyn, New York. Beasiswa rugby di Northern Michigan University menjadi semacam tiketnya untuk keluar dari impitan kemiskinan. Lulus kuliah, dia melakukan berbagai pekerjaan hingga menjadi manajer operasi Hammarplast (produsen alat mengolah kopi dari Swedia) untuk AS.

Pekerjaan itu membawanya berkunjung pada 1981 ke toko kopi terkenal di Seattle, Starbucks, salah satu pembeli setia produk yang dijualnya. Schultz terkesan dengan aroma kopi olahan di toko itu yang aduhai.
Akan tetapi, yang lebih memikatnya adalah totalitas orang-orangnya dalam memilih dan mengolah kopi. “Saya pergi dari tempat itu seraya berkata, ‘Tuhan, betapa hebatnya perusahaan itu, betapa hebatnya kota itu. Saya ingin sekali menjadi bagian darinya’,” kata Schultz mengenang.
Interior Starbucks
Setahun kemudian, impian Schultz terwujud. Bos Starbucks menerimanya dan mengangkatnya sebagai direktur pemasaran dan operasi. Itulah titik balik perjalanan Schultz, dengan misi “menyuguhkan secangkir kopi hebat” kepada dunia. Namun, lekat menempel di bawah tujuan itu adalah, seperti dikemukakannya sendiri, “prinsip membangun sebuah perusahaan dengan jiwa.”
Prinsip itu begitu dalam menancap di sanubari Schultz karena getirnya hidup sang ayah. Ayahnya bekerja mati-matian dengan gaji rendah dan sampai akhir hayatnya tetap menderita. “Dia direndahkan dan tidak dihormati. Dia tidak punya asuransi kesehatan dan dia tak mendapat kompensasi ketika terluka saat bekerja,” katanya.

Itu sebabnya Schultz menerapkan kebijakan yang tak lazim dalam dunia ritel. Seluruh pegawai, organik ataupun tidak, yang bekerja paling sedikit 20 jam dalam sepekan berhak mendapat tanggungan kesehatan komprehensif, termasuk untuk pasangan dari pegawai yang tak terikat pernikahan sekalipun. Pegawai mendapat opsi kepemilikan saham, termasuk pegawai paruh waktu.

Terapkan CSR
Selain itu, Starbucks juga menjaga komitmen tinggi pada tanggung jawab sosial korporat (corporate social responsibility/CSR). Menurut Orin Smith, pengganti Schultz sebagai CEO pada 2000, CSR menjadi bagian tak terpisahkan dari Starbucks, yang menjadi langganan daftar Fortune’s 100 Best Company. “Tanpa itu, perusahaan kami tak mungkin beroperasi,” kata Smith.
Starbucks sangat memedulikan pemangku kepentingan (stakeholders), mulai mitra (pegawai), petani kopi sampai ke pelestarian lingkungan. Dan, kepentingan pemegang saham tetap terpenuhi dengan laju pertumbuhan tinggi.

Kepada petani yang meningkatkan standar kualitas, kepedulian lingkungan, sosial dan ekonomi, Starbucks menghadiahinya status “pemasok pilihan” dan membayar harga tertinggi.

Pada 2004, Starbucks membayar rata-rata US$1,20 per pon kopi hijau (belum dipanggang), 74% lebih tinggi dari harga pasar. Dampaknya, petani Kolombia lebih suka menanam kopi daripada koka -bahan kokain yang merusak masyarakat.
Starbucks mendorong pertanian berkelanjutan dan keanekaragaman hayati dengan mendukung kopi yang ditanam di bawah naungan hutan (shade-grown). Cara ini bisa menyelamatkan hutan tropis yang mungkin dipakai untuk produksi kopi.

Pada 2002, Starbucks membeli 20 kali lebih banyak kopi jenis ini dari 1999. Pada 2003 jumlahnya naik menjadi 1,8 juta pon dan pada 2004 sebanyak 2,1 juta pon. Untuk upayanya ini, Starbucks dan mitranya, Conservation International, meraih World Summit Business Award for Stustainable Development Partnership.
Pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman Starbucks adalah bahwa dasar moral yang tinggi sesungguhnya sangat menguntungkan. Sebaliknya, booming era 1990-an, rontoknya pasar modal, resesi, dan skandal korporat besar seperti Enron dan World.com, telah menyadarkan banyak orang betapa runyamnya hasil doktrin bisnis kapitalis yang semata-mata bertujuan mencapai keuntungan finansial.

Pada akhirnya, pengalaman ini menunjukkan keniscayaan suatu manajemen bisnis yang menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan isi dan suara hati manusia. Dengan begitu, hasil yang akan muncul adalah pola keteraturan dan manajemen yang berkelanjutan.
Ingat, manajemen bukanlah bekerja atas dasar tekanan atau hasil saja, tapi harus bekerja secara alami sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Manajemen yang meniru Allah dalam menata manusia dan alam semesta, dalam rangka menciptakan kemakmuran Bumi sebagai visinya. (Unknown Blog)


Selasa, 05 Juli 2011

Perkembangan "Coffee Maker"


Jika kita menyeduh kopi di rumah, merupakan pilihan yang tepat bila menggunakan coffee maker. Sekarang, kita memiliki pilihan berbagai variasi mesin pembuat kopi dan kita dapat menyeduh kopi dari mesin espresso, latte, atau cappuccino. Tapi, sejarah penyajian kopi tidak selalu semudah menekan sebuah tombol.
Pembuat kopi Zaman dulu
Metode awal menyeduh kopi adalah dengan merebus kopi dan air bersamaan. Sebagaimana dapat dibayangkan, kopi ini akan menjadi terlalu pahit dan kurang sedap dipandang.

Pada sekitar tahun 1710, proses penyeduhan infusi dikenal di Prancis. Teknik infusi dikenal dengan cara memasukkan bubuk kopi ke kantung linen, disebut biggin. Biggin kemudian dipenuhi oleh kopi, ditutup kawat renggang dan direndam ke dalam air dalam teko. Bubuk kopi dibiarkan merembes atau infusi sampai kekentalan yang didapat. Pada masa ini teko kopi terbuat dari wadah logam yang memiliki lubang pemancar.

Coffee maker terus berevolusi melewati abad ke-18. Metode baru untuk memisahkan kopi ditemukan dan terus diteliti untuk dikembangkan. Pada masa ini ruang dalam (inner chamber) dan lapisan luar (outer jacket
) ditemukan. Inovasi ini memungkinkan kopi dapat dijaga kehangatannya untuk periode yang lebih lama.

Mesin pembuat kopi otomatis

Pada masa ini juga ditemukan french drip pot yang dikembangkan di Eropa. Dengan metode penyeduhan kopi cara ini, dua wadah ditumpuk antara satu dengan yang lain, dengan penyaring diletakkan diantara keduanya. Kopi bubuk ditaruh ke dalam ruang yang lebih atas dan air panas dituangkan di atasnya. Kemudian air kopi itu perlahan-lahan menetes ke ruang yang lebih rendah. Proses penyeduhan ini memakan waktu cukup lama dan hanya untuk sajian dalam jumlah sedikit.

Pada abad ke-18 terdapat penemuan mesin espresso dan glass vacuum pot. Awalnyaglass vacuum pot digunakan di Jerman sekitar tahun 1830. Salah satu dari glass vacuum pot generasi pertama dipatenkan di Prancis oleh Madame Jeanne Richard pada tahun 1838. Ada suatu fakta yang mungkin tidak dibayangkan sebelumnya. Nyonya-nyonya pemilik rumah bordil adalah instrumen paling penting terhadap penemuan mesin penyeduh kopi. Mereka harus menyajikan banyak kopi dan memiliki banyak waktu untuk berdiskusi diantara mereka agar bisa menciptakan mesin penyeduh kopi yang sempurna. Faktanya selama periode ini, wanita menerima hak paten berkaitan dengan mesin penyeduh kopi sama banyaknya dengan laki-laki. Pada abad ke-20 terjadi revolusi pada coffee maker komersil. Pada tahun 1815, Corning Glass Work’s memperkenalkan coffee maker yang dibuat oleh Pyrex. Mesin yang penutupnya terbuat dari gelas ini dipasarkan dengan merk ‘silex’. Hak untuk desain diperoleh pada tahun 1909 oleh dua bersaudara Mrs. Ann Bridges dan Mrs. Sutton di Salem, Massachusetts. Dua bersaudara ini menjual banyak mesin penyeduh Silex ke hotel dan toko sandwich, menjadikan nama mereka bersinonim dengan mesin pembuatn kopi komersial.
Pada tahun 1930, coffee maker berevolusi lebih jauh dengan tambahan perangkat elektrik. Salah satu dari mesin coffee maker listrik generasi awal dibuat oleh Willy BrandL. Penemuan paling inovatif dari coffee maker elektrik adalah saklar yang dapat mematikan mesin pada waktu yang tepat.

Pada tahun 1933, Dr Ernest Illy menemukan mesin kopi otomatis espresso. Mesin kopi espresso yang digunakan saat ini merupakan hasil kreasi orang Italia, Achilles Gaggia di tahun 1946.
Penemuan selanjutanya dari coffee maker adalah pada tahun 1942, ketika Harvey Cory mendesian ruberless vacuum pot.

Pada tahun 1940, coffee maker berevolusi dengan cepat. Sunbeam memperkenalkan produk mereka, mesin ‘coffeemaster’ dengan finishing polesan tipis krom dan alat pemanas otomatis.
General Electric memperkenalkan model otomatis mereka yang menggunakan alat aktifasi magnetis yang unik untuk mengontrol proses penyeduan.

Penemuan yang sangat penting mengenai coffee maker terjadi pada tahun 1960 ketika tipe modern penyaring untuk coffee maker dikembangkan. Salah satu dari yang paling terkenal adalah Mr. Coffee yang menemukan proses drip (penetesan) otomatis pada tahun 1972 dan kemudian bergabung Joe Dimaggio sebagai juru bicara perusahaan tersebut. Dengan usaha Mr. DiMaggio, Mr. Coffee secara cepat menjadi bestseller coffee maker di USA.

Saat ini ada lusinan coffee maker yang dapat dipilih. Kita dapat menemukan mesin espresso, Drip Coffee MakerPercolatorsFrenc DripCappuccino MakersSingle Cup Coffee Maker dan Pod Coffee Makers.






Senin, 04 Juli 2011

Jenis-jenis Cafe di Jepang


Imelda Wordpress - Kalau di Indonesia mungkin jika berbicara mengenai Cafe, maka yang terbayang adalah Hard Rock Cafe atau Fashion Cafe, XxXXx Cafe yang kesannya glamor dengan makanan dan minuman tertentu yang bukan hanya kopi tentunya. Padahal yang namanya Cafe seharusnya hanya menjual kopi dan mungkin sedikit snack seperti di Starbuck (saya tidak ingat lagi coffee shop lain). Nah kalau berbicara Cafe di Jepang harap berpikir seperti kedai kopi Starbuck ini.
Orang Jepang memang suka minum kopi. Dan teh hijau tentunya…. Tapi tidak berarti mereka tidak minum teh Ceylon/Jasmine dll. Kedai kopi merupakan tempat yang tepat untuk bertemu. Karena rumah orang Jepang biasanya kecil dan jauh dari pusat kota, biasanya jika mau bertemu maka biasanya akan membuat janji bertemu di kedai kopi kissaten atau restoran. Di sekitar stasiun, atau mall, setiap sudut jalan di Tokyo pasti ada kedai kopi ini. Kadang besar, kadang hanya bisa menampung 10 orang duduk. Ada yang murah, karena chain-store, dengan menjual kopi seharga 170-200 yen secangkir. Seperti Dotour Coffee, Pronto, Veloce dll. Ada yang mahal dengan secangkir kopi seharga 500 yen. Tapi disajikan dalam cangkir-cangkir mewah buatan Wedgwood, Royal Doulton dll. Di lemari dindingnya terpajang beragam jenis cangkir. Kopinya juga memakai kopi yang baru digiling dan dibuat dengan cara tertentu. Di kedai yang dikelola individual seperti ini biasanya diputar lagu-lagu klasik. Dulu waktu masih sering bekerja di banyak tempat, saya beristirahat di kedai kopi ini sambil minum kopi dan baca buku menghabiskan waktu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Itu kalau mau santai.



Tapi kalau takut tertidur di kedai kopi biasanya saya masuk net cafe sambil menggunakan waktu untuk browsing atau chatting atau bahkan mengetik bahan laporan. Net cafe dihitung per-jam biasanya biayanya 400 yen perjam. Dan termasuk minum gratis berbagai jenis minuman seperti kopi, teh, jus, soda dll. Biasanya net cafe juga bergabung dengan peminjaman komik sehingga bernama mangga cafe. Daripada menghabiskan 2 jam di kedai kopi yang 500-an tadi, lebih baik di net cafe. Seperti warnet di Indonesia, masing-masing tamu mendapat satu komputer dengan sekat antara satu komputer dengan yang lainnya.

Selain mangga cafe, saya pernah coba juga masuk video cafe. Nah ini benar-benar terpaksa saya masuk ke sana, karena net cafe yang biasanya saya pergi sedang penuh. Satu jamnya seharga 1000 yen tapi bisa meminjam video sebanyak 3 buah. Biasanya yang masuk ke sini adalah salary-man, pekerja yang sedang dinas luar, lalu menghabiskan waktunya di situ. Di sini kita mendapat satu kamar kecil (benar-benar kecil sekitar 1×1) yang dilengkapi dengan display TV layar lebar, untuk menonton video atau memakai internet.Dan enaknya disini kursinya disediakan kursi yang empuk seperti kursi bos-bos. Jadi bisa tidur di sini tanpa menonton atau menyalakan komputer. Nyaman…. Saya pikir lumayan juga kalau tidak ada hotel bisa menginap di sini kalau terpaksa. Karena di atas jam 12 sampai jam 5 pagi mendapat diskon separuh harga. (cocok untuk mereka yang ketinggalan kereta sehingga tidak bisa pulang ke rumah, dan menunggu kereta mulai beroperasi pukul 5 pagi). Dan ternyata, akhir-akhir ini banyak pemuda/i yang minggat dari rumahnya dan menganggap net cafe ini atau yang mangga cafe sebagai rumah mereka. (pikir-pikir memang lebih murah daripada harus menyewa rumah). Tapi kayaknya saya tidak akan masuk tempat itu kalau tidak terpaksa sekali. Meskipun bukan tempat maksiat, tapi kebanyakan yang datang memang laki-laki, dan video yang disediakan tentu saja ada yang esek esek (ngga sempat periksa abis takut liatnya hihihi). Bisalah self service jadinya ….. pasang filmnya sendiri gitu heheheh jangan ngeres aja pikirannya.

Nah itu adalah cafe yang saya tahu, dan pernah masuki. Tetapi ternyata ada banyak jenis cafe di Jepang. Ada beberapa yang saya baru tahu keberadaanya setelah membaca sebuah survey yang diadakan situs goo, berbahasa Jepang, mengenai jenis cafe khusus yang ingin sekali dicoba kalau sempat. Saya tulis berdasarkan ranking ya. (ada 20 jenis)
Pertama: Kyushoku Cafe. Kyushoku itu artinya makanan yang disediakan di sekolah untuk makan bersama. Biasanya tidak enak (katanya) karena harus memenuhi gizi tapi harus murah semurah-murahnya. Tapi meskipun tidak enak kesannya, ada beberapa makanan yang membuat kita teringat kembali masa sekolah. Kursi dan meja yang disediakan juga kursi dan meja sekolah, lalu memakai peralatan makan ala sekolah seperti nampan dari besi, dan sendok rangkap garpu. Mungkin sulit untuk dibayangkan orang Indonesia, karena kita tidak pernah mengalaminya. Tapi bagi orang jepang dewasa mungkin untuk pergi ke sini bisa membangkitkan memory masa lalu. Karena itu cafe ini menjadi pilihan pertama cafe khusus yang ingin dikunjungi.



Yang kedua adalah Book Cafe. Kalau ini sudah jelas, jadi tidak usah dijelaskan lagi ya.
Yang ketiga adalah Dagashiya Cafe. Dagashi adalah makanan kecil jaman baheula. Mungkin masih ada yang ingat biskuit dengan gula bentuk monas berwarna warni (putih, kuning, pink kalau tidak salah ingat), atau permen bubuk yang terdapat di dalam botol plastik kecil yang dilengkapi sedotan kecil, atau gulali yang diapit dua lembar kerupuk, dll makanan kecil yang biasa dijual di warung jaman dulu. Nah Cafe itu menyediakan snack itu selain menjual kopi dan teh. Jadi anak-anak pun bisa enjoy jika datang ke sini.
Yang keempat adalah Animal Cafe. Sesuai dengan namanya, kita bisa minum kopi/teh di situ sambil memandang binatang atau membelainya. Yang terkenal adalah Cafe Anjing, Cafe Kucing dan Cafe Kelinci. (Untung tidka ada Cafe buaya ya hihihi).
Yang kelima adalah Cafe Bahasa Asing. Jadi yang berkunjung ke sini bisa bercakap-
cakap memakai bahasa asing (Baca Inggris).
Yang keenam Cafe Onigiri. Biasanya di kedai kopi disediakan roti atau kue, tapi di sini disediakan onigiri (nasi kepal….bayangkan lemper deh)
Yang ketujuh Diet Cafe, mungkin disini menyediakan minuman yang berkhasiat diet atau makanan berkalori rendah.
Yang kedelapan Cafe Ramalan. Datang ke sini dan minta diramal….dengan tarot atau yang lainnya.
Yang ke sembilan Maid Cafe. Maid =pembantu. Kenapa kok jadi Cafe pembantu? memang yang datangpembantu-pembantu? hihihi… Kalau menyebut kata Maid, Anda harus membayangkan pelayan wanita dengan pakaian hitam berenda putih dan bertopi khusus yang melayani kastil-kastil. Nah pelayan di sini memakai baju seperti itui, sehingga tamu pria yang datang merasa puas seakan dia adalah bangsawan yang dilayani oleh pembantu jaman dulu. Waktu datang tamu akan disambut dengan “Welcome home Sir” ….
Sebetulnya baju maid ini juga merupakan bagian dari Cosplay (Costume Player, memakai baju seperti tokoh-tokoh dalam buku/komik). Membayangkan Maid Cafe ini, saya jadi teringat pada cafe dengan bunny girl yang menjadi lambang majalah playboy. Awal-awal saya datang ke Jepang, saya memang sering pergi dengan bos-bos eksekutif atau manager-manager perusahaan dalam rangka membuat jadwal, atau menerjemah, atau merencanakan kunjungan ayah saya atau orang lain yang akan datang ke Tokyo untuk urusan dinas. Meeting ringan seperti itu biasanya dilakukan sambil makan di restoran mewah dan setelah itu kadang-kadang diajak minum kopi. (Waktu itu masih alim jadi tidak bisa minum alkohol). Nah suatu kesempatan saya diajak pergi ke club eksekutif untuk minum cafe di lantai teratas sebuah gedung tinggi wilayah perkantoran. Yang membuat saya kaget ya itu…pelayannya semua perempuan dengan baju bunny girl itu. Duh, begitu masuk saya sempat takut, tempat apaan ini…tapi saya lihat banyak ladies juga…so aku tidak perlu khawatir. Dan tempatnya indah, tidak temaram dan pemandangan night-view ke luar begitu indah. Sambil menikmati kopi yang saya pikir harganya pasti mahal, saya menikmati pemandangan di luar juga pemandangan gadis cantik berpakaian minim …si kelinci jadian itu. sambil berpikir wahhh yang kerja di sini harus punya body bagus dan keberanian. Yang membuat saya heran juga, tidak ada yang kurang ajar misalnya dengan memegang pantat (maaf) si gadis. Benar-benar cafe eksklusif deh. Tapi itu pengalaman saya pertama dan terakhir. Sayang juga tidak bawa kamera waktu itu sehingga tidak bisa berfoto dengan kelinci cantik hihihi.
((Foto kiri : Kabarnya sudah ada Maid Cafe di Singapore loh…)
Yang kesepuluh Cafe Musik dengan pertunjukan musik life.
Nomor 11 adalah Dekamori Cafe. Nah loh kasih nama apa kalau bahasa Inggrisnya ya? Extra-ordinary Trainer ehhh Cafe? hihihi Memang sih Cafe ini Extraordinary, lain dari yang lain. Tapi mungkin paling cocok kasih nama Gigantic Cafe. Deka itu dari dekai artinya besar, Mori arti asalnya hutan rimba, tapi kalau dipakai untuk makanan artinya big size. Nah , kalau besar + big size bisa kebayang nggak? Memang Cafe ini menyajikan segala sesuatunya extra large.
 
Waktu saya cari fotonya di internet ketemu deh sebuah cafe di daerah Nagoya, foto itu adalah coffee-float pakai whipping cream, dan whipping cream nya itu tidak tanggung-tanggung banyaknya. Ada lagi foto Nasi Kare ukuran S, tapi mungkin kalau perempuan bisa makan berdua atau bertiga. Bagaimana kalau pesan yang L ya? Untuk yang suka makan banyak boleh juga pergi ke sini ya… Kalau saya sih pasti sebelum habis sudah bosan. Biarpun badan saya seperti Gajah, saya kalau makan tidak banyak…tapi sering dan harus bervariasi. Soalnya cepet bosan (tapi kalau sama suami tidak cepat bosan loh hihihi …ne Gen ….)
Nomor 12 adalah Shitsuji Cafe…. or Buttler Cafe or Swallowtail cafe. Pastisemua tahu ya arti Buttler, yang biasa diterjemahkan menjadi kepala pelayan. Dengan pakaian jas hitam seperti penguin hihihi, baju putih berdasi kupu-kupu dan gayanya yang gentlemen agak sombong tapi menggunakan kata sopan. Cafe ini saingannya Maid cafe, dan banyak dikunjungi oleh wanita-wanita. Tetamu disambut dengan “Welcome home My Lady…おかえりなさいお嬢様”. Tapi waktu membaca keterangan tentang Cafe ini, saya jadi teringat yang namanya Host Club sejenis kelab malam di Jepang yang khusus
untuk wanita saja. Host (hostes kan wanita, ini pria) nya menyajikan minuman bagi si tamu, menghibur dia dengan bercakap-cakap bersama dan menemani si wanita itu minum, layaknya yang dilakukan seorang pramuria kelab malam. Mungkin bedanya Butler Cafe dengan Host Club dari imagenya ya. Kalo Butler kan kesannya sophisticated hihihi.
Kalo Buttlernya seperti foto di kanan begini, pasti rame ya kedai kopinya…. Katanya ini di London…pantes bodynya okeh wokeh punya hihihi….
Nomor 13 ialah Tera Cafe. Tadinya saya sempat berpikir Tera itu singkatan dari Terrace, kan kalau musim panas banyak timbul Teras Cafe, memakai trotoar Jalan. Tapi ternyata Tera ini benar-benar sesuai dengan Kanjinya adalah Kuil Buddha. Walahhh bagaimana tuh?
Ada Tera Cafe yang berada di dalam gedung perkantoran bernuansakan Jepang, dan di pintu masuk sudah disambut dengan bau dupa. Pelayannya sendiri adalah pendeta Buddha, dan banyak hiasan bernuansakan agama Buddha. Atau ada pula yang memang memakai ruang di samping Kuil Budhha dengan pemandangan taman Jepang. Yang menarik di Tera Cafe, ada yang tidak mencantumkan harga untuk minuman dan makanan yang disediakan, tergantung dari sumbangan yang diberikan saja. Yang pasti memasuki Cafe seperti ini mendapatkan ketenangan hati dan memang salah satu tujuan dari adanya Tera Cafe ini untuk bisa mendiskusikan agama Buddha dengan pendeta Buddha di sana dan syukur kalau akhir-akhirnya bisa membawa perhatian anak-anak muda kepada Kuil Buddha.
Nomor 14 adalah Knitt Cafe. Sesuai dengan namanya di Cafe ini Anda bisa merajut sambil minum kopi. Waaah kok cocok untuk oma-oma ya? Tapi jangan salah di sini bukan hanya oma-oma yang suka merajut. Karena biasanya pemudi-pemudi akan mencoba merajut sendiri sebuah sweater untuk diberikan pada pacarnya di Hari Valentine. Saya dulu juga pernah coba merajut belajar pada adik saya, Kimiyo. Beli semua peralatan dan benang…Tapi baru jadi bagian muka sudah malas untuk dilanjutkan. Sampai sekarang masih ada dalam plastik di sudut lemari.
Nomor 15 adalah Kagaku Cafe atau Science Cafe. Kalau lihat judulnya seperti boring ya. Dan waktu cari fotonya juga adanya foto sekelompok orang yang mungkin sedang membicarakan science di sebuah kantin. Mungkin seperti itu ya? Saya membayangkan masuk cafe yang dekorasinya seperti laboratorium dan disuguhkan kopi dari tabung praktikum hehehe.
Nomor 16 adalah Tetsu Cafe atau Railway Cafe. Sesuai judulnya di dalam cafe ini disediakan pramodel kereta api dengan diorama pemandangan yang dilewati oleh kereta api tertentu. Cocok untuk penggemar kereta api.
Nomor 17 adalah Danshiko Cafe atau High School Boy’s Cafe. Nahhhh kalau ini saya mau berkunjung hehehe kan enak melihat wajah-wajah segar pemuda-pemuda harapan bangsa…taelah (pasti ada yang bilang duh Imelda sukanya daun muda hehehe…abis kalau daun tua kan pahit dan banyak seratnya, siapa sih yang tidak suka daun muda. Istilah daun muda dalam bahasa Jepangnya adalah wakai tsubame ## tambahan untuk yang sedang belajar nihonggo hihihi)

Nomor 18 adalah Cosme Cafe. Cafe ini menyajikan produk-produk terbaru kosmetik dari berbagai mereka. Katanya setiap minggu ganti produk. Jadi yang mau beli kosmetik boleh ke sini. Mungkin Neng3 mau ke sini? nanti saya antar hehehe.
Nomor 19 Shoken Cafe (trading Cafe)or Stock Exchange Cafe. Nah untuk yang suka bisnis dan main stock dan valas bisa pergi ke sini. Sambil ngopi aja mata tak lepas dari monitor harga saham…. duhhh kapan istirahatnya ya?
Nomor terakhir adalah Utagoe Cafe. Utagoe secara harafiah adalah lagu mungkin Cafe ini bisa diterjemahkan menjadi Choir Cafe. Si pemimpin menyanyi dan diikuti oleh pengunjung cafe yang lain. Katanya Cafe jenis ini pernah marak di tahun 1955 an. Jadi bisa latihan paduan suara sambil minum kopi mungkin ya? Dan untuk mengenang kembali memori masa lalu, akhir-akhir ini timbul kembali Cafe jenis ini. Kata suami saya, bapaknya dulu sering pergi ke Cafe jenis ini.

Jadi kalau Anda, ingin mencoba pergi kemana?